PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN ISLAM

Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) meluncurkan Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam. Ada dana Rp 35 miliar untuk program yang ditujukan untuk pemberdayaan madrasah dan pondok pesantren (ponpes) itu.


Menteri Koordinator PMK Puan Maharani mengatakan, progam itu merupakan hasil kerja bareng kementeriannya  dengan Yayasan Baitul Maal di bawah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Menurutnya, program itu merupakan salah satu upaya pemerintah membangun sumber daya manusia (SDM) melalui madrasah dan pesantren.

Puan menuturkan, ponpes memegang peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. “Pondok pesantren  sebagai salah satu lembaga pendidikan juga mengembangkan nilai-nilai karakter pada santrinya,” ujar Puan dalam sambutannya saat peluncuran program itu di Jakarta, Rabu (1/7).

Lebih lanjut Puan menjelaskan, ada 151 madrasah dan ponpes yang akan mendapat kucuran dana dari program itu. Nantinya bantuan yang dikucurkan berupa bantuan beasiswa, pembangunan sarana dan prasarana, dana apresiasi pendidik, hingga kucuran dana untuk badan usaha milik pesantren (BUMP). “Dananya sebesar 35 miliar rupiah yang bersumber dari para muzaki (pemberi zakat mal, red) pegawai Bank Rakyat Indonesia,” tuturnya.

Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan perwakilan dari BRI. Secara simbolis, Puan dan Lukman menyerahkan bantuan ke perwakilan 10 ponpes. Yakni Ponpes  Al Quran wal Hadist, Bani Adung, Darul Amal,  Darul Irfan, Darul Mustaqiem, Majmaul Bahrain, Miftahul Hidayah, Nurul Alami,  Nurul Hijrah dan Nurul Jalal.
Puan menuturkan, pesantren dengan pola pengajaran yang nyaris 24 jam sehari akan sangat efektif dalam membekali para santri agar menjadi pribadi muslim yang tangguh. Sebab, di pesantren pula para santri ditempa agar rajin, jujur, kreatif, bekerja keras dan bertanggung jawab.

Puan menegaskan, pola pengajaran di pesantren itu merupakan bentuk pendidikan karakter yang sejalan dengan konsep revolusi mental gagasan Presiden Joko Widodo. Dalam Islam, lanjutnya, revolusi mental mengarahkan manusia Indonesia menjadi insan yang beriman, bertaqwa dan senantiasa beramal soleh.

Karenanya politikus PDIP itu juga mengajak seluruh kementerian terutama yang terlibat dalam Program Pemberdayaan Ekonomi Umat Melalui Pondok Pesantren (PEP) maupun lembaga pengelola zakat, infaq dan shodaqoh agar mendorong tumbuh kembangnya madrasah dan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan.

“Sejalan dengan itu pemerintah mendorong gerakan revolusi mental yang rencananya akan dicanangkan oleh presiden untuk membentuk manusia Indonesia yang berintegritas, bekerja keras dan berjiwa gotong royong,” ujar Puan di acara yang diakhiri dengan buka puasa bersama dan pemberian santunan kepada anak-anak yatim piatu itu.(ara/jpnn)

Sumber: Jpnn.com



= Baca Juga =



No comments

Theme images by mattjeacock. Powered by Blogger.