ROSULULLAH SAW MEMBANGUN MASYARAKAT


SALAH SATU MISI ROSULULLAH SAW MEMBANGUN MASYARAKAT YANG BERADAB

A. Nabi Muhammad SAW Membangun Masyarakat
Salah satu misi Rosulullah diutus di dunia adalah untuk membangun rakyat yang beradab, langkah awal yang dilakukan Nabi adalah untuk membangun rakyat yang beradab, langkah awal yang dilakukan Nabi adalah menanamkan pemahaman keimanan serta menjadikan manusia sebagai pribadi yang bebas dalam mengoptimalkan potensi dirinya, kebebasan merupakan unsure kehidupan yang paling mendasar yang dipergunakan sebagai syarat untuk mencapai keseimbangan hidup. Nilai-nilai manusia inilah yang menyebabkan ajaran Nabi Muhammad berlaku hingga akhir zaman.

Salah satu sifat manusia adalah pemenuhan kehidupan masyarakat melalui kegiatan perekonomian dan perdagangan, sehingga pada waktu itu untuk mengatasi masalah, muncul aturan-aturan yang bersumber dari al-qur’an dan hadits problem solving masalah-masalah yang ada. Karena itulah masalah ekonomi dan perdagangan sangatlah penting pada masa itu.



1. Melalui kegiatan Perekonomian
            Masalah ekonomi rakyat menjadi perhatian Rosulullah karena masalah itu merupakan pilar penyangga keimanan yang harus diperhatikan. Hal itu terbukti adanya sebuah hadist yang artinya : “ Kemiskinan membaca kepada kekafiran “ (H.R. Muslim)
Oleh sebab itu, memberantas kemiskinan merupakan bagian dari kebijakan Rosulullah SAW. Pada masa pemerintahan Rosulullah, perkenbangn ekonomi belum begitu besar, karena sumber-sumber yang ada pada masa itu belum begitu banyak sehingga sampai pada tahun keempat hijriah, pendapatan dan sumber daya Negara masih sangat kecil. Kekayaan pertama pada waktu itu dating dari bani Nazir, suatu suku yang tinggal dipinggiran kota Madinah, kelompok ini masuk dalam Pakta Madinah tetapi mereka melanggar perjanjian bahkan berusaha membunuh Rosulullah SAW. Nabi meminta mereka untuk meninggalkan kota dengan membawa barang-barang sebanyak daya angkutan onta, kecuali baju-baju besi, semua kekayaan milik bani Nazir yang di tinggalkan menjadi milik kaum muslim, sedang Rosulullah membagikan tnahnya kepada kaum Muhajirin dan Ansar. Pendapat utama pada masa Rosulullah sebagi berikut :
a. Pendapatan Primer
            Pendapatan utama pada masa Rosulullah adalah zakat. Zakat merupakan kewajiban yang harus dikeluarkan bagi umat islam yang telah memenuhi syart-syaratnya, yang pengetahuannya telah diatur dalm surat At-Taubah ayat 60.  “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakan hatinya (mualaf), untuk (kemerdakaan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) yang berhutang, untuk jalan Allah, dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha mengetahui, maha Bijaksana.” (Q.S. At. Taubah : 60 )

b. Pendapatan Sekunder
            Pendapatan pendukung masa Rosulullah adalah uang tebusan para tawanan perang, harta karun, temuan pada periode sebelum islam, harta kaum muslimin yang meninggalkan negerinya, wakaf hata benda yang diindikasikankepada umat islam, pendapatnya didepositkan di baitul mal. Nawaib, yaitu pajak yang dibebankan kepada kaum muslim yang kaya raya, zakat fitrah, sedekah, senda/dam bago jama’ah haji yang melakukan kesalahan pada muslimin yang melaksanakan ibadah haji. Itulah usaha Rosululllah dalam mengembangkan perekonomian umat isalm yang tumbuh berkembang hingga saat ini.
            Adapaun kebajikan Rosulullah dalam mengangkat harkat dan martabat kaum muslim dua hal, yaitu sebagi berikut :
1)      Mendorong masyarakat memulai aktivitas ekonomi baik dalam kelompok sendiri atau sendiri atau kerjasama dengan kelompok lain tanpa dibiayai oleh baitul mal.
2)      Kebijakan dan aksi yang dilakukan Rosulullah dengan mengeluarkan dana dari baitul mal.
Sumber pemasukan baitul mal adalah khums (bagian dari harta rampasan perang), zakat pajak, sedekah, kfarat/denda yang dikenakan kepada kaum muslimin yang melakukan pelanggaran ketika ibadah haji sedang mengeluarkan baitul mal adalah untuk aksi-aksi social yang menjamin keselamatan dan kesejahteraan rakyat, seperti penyebaran islam, gerakan pendidikan dan kebudayaan, pengembangan armada dan keamanan, serta penyediaan layanan sosial.
2. Melalui Kegiatan Perdagangan
            Islam adalah agama yang menggalakan perniagaan atau bisnis, oleh karena itu islam sangat suka terhadap orang yang selalu berusaha, bekerja untuk mencari bekal demi masa depannya Nabi SAW adalah seorang saudara yang ulung dan jujur, sehingga beliau dijuluki al amin. Yang berarti jujur/benar, Rosulullah menegaskan bahwa kedudukan perniagaan adalah merupakan suatu kedudukan yang tinggi, sebagimana sabdanya “sesungguhnya suber rizki adalah melalui perniagaan” (H.R. at-Tirmizi).
Walaupun demikian dalam berniaga hendaklah tetap berasaskan kepada prinsip-prinsip islam.
a. Rosul telah melarang orang yang melakukan jual beli dengan bersumpah, sabda Nabi SAW :
Artinya : “ Sumpah itu melariskan barang dagangan, akan tetapi dapat menghilangkan barakah”.

b. Memberi kemudahan dan peminjaman kepada yang menbutuhkan, sabda Rosulullah SAW,maka ytang memberi tangguh kepada yang susah, maupun dihilangkan utang tersebut maka akan menenagkannya dihari kiamat dibawah baying-bayang arsy-Nya.
c. Melarang melakukan ikhtikar, artinya memonopoli barang-barang yang diperlukan dan menyimpannya untuk menunggu harga yang lebih besar demi mengaik keuntungan yang banyak apabila dijual.
d.   Menghindari unsure-unsur riba, Rosulullah SAW melarang perbuatan riba, karena itu akan merugikan kepada masyarakat dan merupakan perbuatan dosa. Nabi SAW menilai riba termasuk kedalam “tujuh mubogat” yaitu membinasakan perorangan atau masyarakat, dunia dan akhirat, nabi melaknat pemakan dan pemberi riba, penulis dan dua orang saksinya dengan berkata, “ mereka semuanya sama” dalam berbuat dosa. Meskipun berbeda tingkatan dosanya.
e.   Pedagang harus jujur dan berkjata benar, Rosulullah telah mengisyaratkan bahwa orang yang jujur akan dibangkitkan dihari kiamat bersama Nabi, orang-orang yang benar, [ara syuaha, dan orang-orang saleh. Sebaliknya, Rosulullah SAW mengingatkan bahwa pedagang yang tidak jujur dikategorikan orang yang zalim, di akhirat akan mendapatkan siksa yang pedih.
f.  Bersifat kasih saying dan pemurah dalam jual beli, islam mewajibkan mengasih sayangi manusia dan seorang pedagang janganlah perhatian utamanaya dan tujuan usahanya untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. Islam ingin menunjukan dibawah naungan norma pasar, manusia yang besar menghormati yang kecil, yang kuat membantu yang lemah, yang bodoh belajar dari yang pintar dan manusia menentang kezaliman. Rosulullah SAW telah menyeru supaya para pedagang menghapus dosa-dosa mereka yang banyak bersumpah dipasar dengan cara memberi hadiah kepada pelanggan mereka.
g.  Menjauhi sifat garar, artinya menjual sesuatu yang tidak tentu dan tidak jelas, misalnya menjual burung yang masih diangkasa, buah semasa masih berputik, semuanya ini adalah menjual sesuatu yang belum jelas dan hukumnya haram.
Nabi adalah satu figure dalam berdagang dan mealkukan kegiatan perekonomian, apabila cara yang demikian kita terapkan maka tidak ada seoarng pun yang kita rugikan dan tidak mengenal kata moneter, contoh : pada masa kredit tidak memiliki peran dalam menciptakan uang, uang dipertukarkan dengan sesuatu yang benar-benar menciptakan nilai tambah buat perekonomian dan dalam kerangka yang islami. Transaksi lain seperti judi, riba, monopoli, jual beli superficial promissory note dilarang dalam islam, sehingga pada masa itu perekonomian sangat stabil dan sangat menguntungkan.

B. Meneladani Perjuangan Nabi dan Sahabat di Madinah
Didalam Al-qur’an dinyatakan bahwa Rosulullah SAW itu adalah teladan yang baik. Salah satu dari sekian banyak hal yang harus kita teladani dari beliau dan para sahabatnya adalah dari sisi perjuangannya menyebabkan dan menegakkan nilai-nilai islam. Semua inimenjadi amat penting dalam upaya mencapai sukses dalam mencapai kejayaan umat sebagaimana yang diraih oleh Rosul dan para sahabatnya, untuk Berjaya, maka perlulah kita mencontoh orang-orang yang telah terbukti kejayaanny. Dan tidak ada kejayaan yang lebih besar yang diraih melainkan kejayaan yang telah ditunjukan oleh Rosulullah SAW.
Dalam mencontoh perjuangan Rosululah SAW. Sekurang-kurangnya ada enam factor yang harus kita kenang dan kita teladani dari perjuangan yang dilaksanakan oleh rosulullah SAW atau dengan para sahabatnya demi mencapai kejayaan di dunia dan akhirat.
1. Perancangan yaqng matang
            Perjuangan yang dilakukan oleh Rosulullah Saw menghadapi berbagai rintangan dna kesulitan, walaupun perjuangan Rosulullah SAW kalau mendapat kesulitan akan memperolah pertolongan Allah SWT. Tetapi Nabi tidak begitu saja tapi beliau membuat perancangan yang matang agar halangan atau rintangan dapat dihapuskan. Seperti ketika perjalanan hijriah. Ia menugaskan Ali bin Abi Thalib untu tidur ditempat tidue Nabi, untuk memperdayakan orang-orang kafir yang akan membunuhnya, dalam perjalanan Nabi singgah di gua Tsur dengan maksud menyulitkan pencarian yang dilakukan oleh orang kafir tersebut.
            Dari perbuatan Rosul itu memberi isyarat kepada kita supaya perjuangan yang kita lakukan hendaknya didasarkan pada perncangan yang matang dengan maksud perjuangan yang kita lakukan dapat kita lalui dengan mudah dan jelas, serta rintangan dapat dihindarkan seminimal mungkin.

2. Kerjasama yang baik
            Kerjasama yang baik dilakukan oleh sahabt muhajirin dan ansar, mereka dengan peirntah rosulullah bah membahu dalam memperjuangkan tegaknya ajaran Allah. Sahabat muhajirin dating kemadinah denagan tidak membawa apa-apa. Dengan akeadaan demikian sahabt ansar mmeberikan pertolongan keada sahabat muhajirin mengenai apa yang mereka butuhkan, bahkan mungkin sesuatu yang paling dicintai.
            Kerjasam itu menjadi isyarat kepada kita bahwa perjuangan menegakan nilai-nilai islam dimuka bumi in tidak mungkin dilakukan deoarng diri. Sehebat apapun kualitas orang itu perjuangan tidak akan lancer jika tidak didukung para sahabat dan masyarakat. Kerjasama yang dianjurkan Rosululah adalah sebagaimana suatu bangunan yang saling melengkapi.

Firman Allah SWT : “ Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperan dijalan-Nya dalam barisan yang seakan-akan meereka seperti suatu bangunan yang tersusun kukuh”. (Q.S. as-shaff ; 4)

3. Keihklasan yang tulus
            Keihlasan sangat diperlukan dalam perjuangan, karena keikhlasan akan memberikan daya
dorong dalam kesungguhan dalam berperang. Segala ujian, musibah dan kesukaran dalam berjuang dapat dihadpai dengan sabar dan rela,sehinga nikmat yang diperoleh akan selalu disyukuri, andai kiat berjuang hanya untuk mendapatkan perempuan maka perempuanlah yang diperoleh, jika kita berjuang agar orang lain mengangungkan kita dan mendapat gelar yang tinggi maka gelar itulah yang didapat.

4. Pengorbanan yang besar
            Dalam berjuang Nabi dan para sahabatnya tidak hanya menaruhkan pikiran dan tenaga, tetapi juga harta yang merka punya sebagaimana yang dilakukan Isman bin A ffan, Abu Bakar As Sidiq, memereka menaruhkan seluruh kekayaanya untuk perjuangan islam. Bahkan tidak cuma itu, nyawa mereka pun menjadi taruhannya.
Allah berfirman :  Sesunguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka denga memberikan surga untuk mereka.” (Q.S. at-taubah : 111)
5. Menjalin Persaudaraan
            Nilai persaudaraan ini ditunjukan oleh kaum muhajirin dan Anshar. Perjuangan menjaga hati kawan yang melakukan kemungkaran  dan maksiat, tetapi ukuwah adalah berusaha membantu sahabatnya untuk menguatkan keimanan, agar mereka menjalankan perinath-perintah Allah dan menjauhi apa yang dialrang. Persaudaraan ini dikukuhkan oleh Rosul dengan dibangunnya sebuah mesjid yang kemudian diberi nama Nabawi, sebagai pusat pembinaan umat dan persaudaraan kaum muslimin.
            Dalam hal ini Rosul mengisyaratkan perjuangan yang berat menegakan ajaran islam haruslah didukung dengan ukhuwah antar kaum muslimin, tanpa ukhuwah kaum muslimin tidak berdaya dan mudah dipermainkan orang-orang kafir. Tanpa ukhuwah maka umat islam akan kendor dan mundur dan mudah diterjang berbagau kerisis, baik harta, moral, maupun aklak.

6. Bangga Sebagai Muslim
            Persaudaraan yang sedemikian kuat dan kokoh serta pembangunan kota madinah yang berhasil dilakukan oleh Rosulullah SAW dan para sahabatnya membuat kaum muslimin semakin memiliki kebanggaan sebagi muslim, kebanggaan semacam ini menjadi modal yang sangat kuat dalm perjuangan berikutnya.
            Hal ini mengisyaratkan kepada kita bahwa kebanggaan sebagi muslim itu sangat diperlukan agar seoarng muslim dapat dan bersedia menghadapi berbagai persoalan sebagi muslim. Oleh karenanya, Allah juga mengisyaratkan agar tidak berputus asa sebagi muslim.




= Baca Juga =



No comments

Theme images by mattjeacock. Powered by Blogger.