CONTOH AKHLAK TERPUJI (PENGERTIAN TAWADHU, TAAT, QANA’AH, SABAR)

Contoh Akhlak Terpuji (Pengertian Tawadhu, Taat, Qana’ah, Sabar)

A.    Tawadhu
1.      Pengertian Tawadhu
Tawadhu adalah rasa rendah diri tidak sombong. Orang muslim itu tawadhu tanpa menghinakan dirinya. Tawadhu adalah akhlak yang mulia. Allah SWT akan mengangkat orang-orang yang tawadhu karena-Nya dan merendahkan orang-orang yang sombong. Rasulullah SAW bersabda :
Artinya :  ”Harta itu tidak berkurang karena sedekah, Allah tidak akan menambahkan kepada hamba yang memaafkan melainkan kemuliaan, dan tidaklah seseorang tawadhu karena Allah melainkan Allah mengangkatnya.” (HR. Muslim)



Dalam hadits yang lain :
Artinya :  ”Hak Allah bahwa tidaklah sesuatu dari dunia itu sombong melainkan Allah merendahkannya.” (HR. Bukhari)

2.      Manfaat Sikap Tawadhu
a.       Dimuliakan oleh Allah SWT
Orang yang tawadhu dimuliakan oleh Allah SWT, sebaliknya orang yang sombong akan direndahkan oleh Allah SWT.
Sabda Rasulullah SAW, yang artinya ”Hak Allah bahwa tidaklah sesuatu dari dunia itu sombong melainkan Allah merendahkannya.” (HR. Bukhari)
b.      Dicintai sesama
Orang yang tawadhu akan dicintai oleh sesama manusia, karena ia selalu mencintai dan menghormati orang lain
c.       Banyak teman
Kebanyakan manusia suka bergaul/berteman dengan orang yang menjauhkan diri dari kesombongan atau bersikap tawadhu, karena orang yang tawadhu senantiasa menghargai orang lain dalam segala hal. Selain itu tawadhu akan mengantarkan seseorang kepada sikap kekeluargaan dan menjauhkan diri dari sikap egois.
Selain itu banyak lagi manfaat dari sikap tawadhu baik bagi diri sendiri atau bagi orang lain/masyarakat luas.

3.      Contoh Sikap Tawadhu
-          Mengunjungi orang yang statusnya dibawahnya, atau orang yang selevel dengannya dengan membawa oleh-oleh untuknya guna mencukupi kebutuhannya.
-          Mau duduk bersama-sama orang-orang miskin, orang sakit, orang cacat dan mau menjawab penggilannya, makan bersama mereka dan lain-lain.
-          Menunjukkan kehidupan yang sederhana, tidak makan atau berpakaian yang berlebihan

B.     Taat
Mentaati peraturan merupakan salah satu akhlak terpuji. Pada dasarnya semua peraturan yang kita taati akan terasa manfaatnya baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Sebagai mahluk sosial kita sangat bergantung kepada orang lain dan lingkungan sekitar. Dengan membiasakan diri mentaati peraturan akan menumbuhkan kehidupan yang aman, tenteram dan damai serta dalam suasana yang teratur.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dilengkapi dengan tata cara kehidupan yang baik, yakni dengan diturunan peraturan-peraturan-Nya yang disampaikan melalui para utusannya yang berupa Al-Qur’an dan Al Hadits. Jika manusia mau mentaati peraturan-peraturan tersebut niscaya akan menumbuihkan kehidupan yang tertib, aman dan sejahtera.
Islam adalah agama yang mengatur segala aspek kehidupan manusia, dari urusan pribadi sampai urusan bernegara. Dalam Islam ada perintah dan ada larangan, kewajiban bagi seorang muslim adalah mentaati peraturan tersebut. Bagi seorang muslim ketaatan harus dimiliki dalam kehidupannya, sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. An-Nisa’ ayat 59 sebagai berikut :
Artinya :    ”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu.” (QS. An-Nisa’ : 59)

Pada ayat di atas bahwa kita wajib mentaati Allah, Rasul, dan ulil amri. Menurut Prof,. Dr. Quraish Syihab, pada kalimat ulil amri tersebut tida terselip kata taat, ini menunjukkan ketaatan pada ulil amri tidak bisa berdiri sendiri, tetapi berkait atau bersyarat dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Jadi, jika perintah ulil amri tidak bersesuaian dengan perintah Allah dan Rasul-Nya maka tidak dibenarkan kita mentaatinya. Ada sebuah kaidah yang menyatakan bahwa :
Artinya : ”Tidak dibenarkan adanya ketaatan kepada makhluk (manusia) dalam kemaksiatan kepada Khalik.”

C.    Qana’ah
1.      Pengertian Qana’ah
Menurut bahasa qana’ah bermakna merasa cukup, sedangkan secara istilah, qana’ah berarti merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada seseorang. Hal ini tidak berarti bahwa kita pasrah begitu saja tanpa usaha atau hidup bermalas-malasan tidak mau berusaha meningkatkan kesejahteraan, akan tetapi justru sebaliknya kita dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin dengan rela hati menerima hasil dengan rasa syukur, selanjutnya kita pasrah kepada Allah SWT. Contoh seseorang bekerja yang berpendapatan sedikit tiap bulannya, tetapi dia bisa menerima. Dia tidak memikirkan cara lain untuk mendapatkan uang dengan cara yang tidak benar, misalnya dengan cara korupsi atau sejenisnya.
Sifat qana’ah yang dimiliki oleh seorang muslim akan dapat menimbulkan rasa tenang dan tenteram dalam hatinya. Sebab apapun yang dimilki orang lain tidak akan berpengaruh terhadap kehidupannya. Dia tidak akan iri dan dengki terhadap hal tersebut, dia juga yakin bahwa rezeki seseorang yang menentukan adalah Allah SWT. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki sifat qana’ah, dia akan selalau merasa kurang terhadap apa yang dimilikinya. Ia bersifat rakus dan akan senantiasa berusahauntuk menambah apa yang dimilikinya dengan segala jalan tanpa memperhatikan tentang halal dan haramnya jalan tersebut.
Rasulullah SAW bersabda :
Artinya : ”Dari Abdillah bin Amir, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda :sungguh beruntung orang yang beragama Islam dan dicukupi rezeki, kemudian merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah SWT kepadanya”. (HR. Muslim)

2.      Fungsi Qana’ah
Qana’ah berfungsi untuk menetralisir dua sifat yang saling bertolak belakang, yaitu sifat sombong karena merasa kecukupan dan sifat berkeluh kesah karena merasa kekurangan, maka qana’ah berada pada posisi di tengah-tengah antara keduanya, artinya tidak sombong dan tidak berkeluh kesah.
a.       Fungsi qana’ah dalam kehidupan pribadi
Sifat qana’ah akan membawa hikmah bagi kehidupan seorang muslim, diantaranya :
1)      mempunyai jiwa yang tenang dan tenteram,
2)      terhindar dari sifat tamak dan dengki,
3)      menumbuhkan sikap sabar dan tabah,
4)      memperoleh pahala yang tak terhingga,
5)      menumbuhkan sifat optimis dan tidak mudah putus asa
6)      menjadikan seseorang berpola hidup sederhana sesuai dengan ajaran Islam.
b.      Fungsi qana’ah dalam kehidupan bermasyarakat
Orang yang mempunyai sifat qana’ah akan diwujudkan dalam kehidupan masyarakat berupa akhlak yang mulia, diantaranya :
1)      suka berbuat baik kepada orang lain,
2)      jujur dalam perbuatan,
3)      suka menghormati antar sesama,
4)      bersikap toleransi dan lapang dada,
5)      tidak suka mengganggu hak dan kehormatan orang lain.

D.    Sabar
Sabara menurut bahasa, artinya teguh hati tanpa mengeluh tatkala ditimpa musibah. Sedangkan menurut istilah, sabar adalah tahan menderita terhadap sesuatu yang tidak disenangi dengan ridha dan ikhlas serta berserah diri kepada Allah. Sikap sabar harus diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, semua musibah dan bencana itu merupakan ujian dan cobaan dari Allah. Untuk mengatasi dan menghadapi segala macam ujian itu adalah sikap sabar. Dalam mencapai peringkat kesabaran diperlukan pelatihan yang terus menerus, disertai niat yang ikhlas dan tidak mudah putus asa.
Dalam Al-Qur’an dan hadits banyak dijumpai perintah dan anjuran supaya kita berlaku sabar dalam kehidupan. Bagaimanapun kita harus berusaha semaksimal mungkin menghindarimusibah, tetapi musibah itu tak pernah membiarkan siapa saja untuk mengingkari kedatangannya. Itulah pentingnya sikap sabar harus dimiliki setiap orang, sebab kekuatan manusia dalam menghadapi masalah sangat terbatas. Firman Allah SWT. :
Artinya :    ”Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan diberikan berita gembira kepada orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Baqarah : 155)

Dalam ayat yang lain :
Artinya :    ”Hai orang-orang yang beriman bersabarlah dan keluarkanlah kesabaranmua dan tetaplah bersikap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. (QS. Ali Imran : 200)

Kesabaran harus dimiliki setiap orang yang beriman, sebab kesuksesan dan keberhasilan biasanya diperoleh melalui sikap sabar, dan tidak sedikit tujuan yang ingin dicapai itu gagal, disebabkan tidak mempunyai sikap sabar. Jika kesabaran itu telah menjadi sikap kita berarti kesabaran itu telah menghiasi diri kita.
Penerapan sabar bila ditinjau dari pendapat ulama akhlak dibagi menjadi lima macam, yaitu :
1.      Bersabar dalam melakukan ibadah (As sabru fil ”ibadah)
Yakni selalu berusaha untuk mengamalkan setiap perintah Allah guna mendekatkan diri kepadanya baik amalan wajib maupun yang sunah. Begitu pula segala larangan-Nya selalu mengendalikan diri dan menjauhi untuk meninggalkannya baik yang haram maupun perbuatan-perbuatan yang makruh.
2.      Bersabar bila ditimpa musibah (As sabru indal musibah)
Mereka mempunyai sikap teguh hati tatkala ditimpa musibah, baik berupa kemiskinan, kematian keluarga, sakit, dan kecelakaan. Mereka menyadari bahwa kehidupan ini semua adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.
Sikap ini digambarkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya :
Artinya :  ”(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan, ” Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. (QS. Al-Baqarah : 156)
3.      Bersabar terhadap kehidupan dunia (As sabru ‘aniddunnya)
Bersikap sabar terhadap tipu daya dengan cara mampu mengendalikan diri, tidak boros, rakus dan tamak, serta melampiaskan hawa nafsu kehidupan ini jangan dijadikan tujuan hidup, tetapi sebagai alat untuk mempersiapkan diri menghadapai kehidupan yang kekal di akhirat.
4.      Bersabar dalam menghadapi maksiat (As sabru ‘anil maksiat)
Mampu menahan diri untuk berbuat maksiat dan berusaha menghindarinya. Dorongan perbuatan maksiat biasanya kuat sekali, sebab manusia senantiasa digoda syetan yang berusaha menjerumuskannya.
5.      Bersabar dalam perjuangan (As sabru fil jihad)
Bila dalam berjuang menegakan kebenaran dikendalikan dengan sikap sabar, maka akan timbul kewaspadaan dan cermat dalam menghadapi segala tantangan, sebaliknya bila tidak sabar kerap kali mundur ditengah jalan dan gagal dalam perjuangan.

Dari beberapa penjelasan tentang kesabaran maka dapat diketahui ciri-ciri orang yang sabar, antara lain:
1.      Mereka menerima segala musibah yang menimpanya dengan lapang hati serta bersikap tabah menghadapinya.
2.      Mereka selalu berusaha mencari solusi yang baik agar bisa keluar dari permasalahan yang dihadapinya.
3.      Mereka tidak mudah putus asa dan berprasangka baik kepada Allah SWT, sekalipun cobaan itu datang bertubi-tubi.
4.      Mereka menerima dengan sikap ikhlas dan bertawakal kepada Allah sebab sikap yang demikian bernilai ibadah dalam pandangan Allah.
5.      Mereka menggunakan akalnya dalam menjalankan agamanya, sehingga segala maca musibah diyakini sebagai alat uji Allah terhadap keimanannay.

Peran sabar dalam kehidupan
Beberapa peran sabar dalam kehidupan antara lain :
1.      Memperoleh kesenangan dan kesenangan dalam hidupnya.
Firman Allah SWT.
Artinya :    “Keselamatan atasmu dan kesabaranmu maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu”. (QS. Ar-Ra’du : 24)
2.      Memperoleh pertolongan dan kemenangan dari Allah SWT.
Firman Allah SWT.
Artinya :    ”Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang,. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) diantaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti”. (QS. Al Anfal : 65)
3.      Memperoleh rahmat dan kegembiraan dan kehidupannya, baik di dunia maupun di akhirat.
Firman Allah SWT.
Artinya :    ”Mereka itulah orang yang dibalasi dengan bertabat yang tinggi (dalam surga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya”. (QS. Al Furqan : 75)
4.      Memperoleh derajat yang mulia dan dijadikan menjadi pemimpin yang dapat memberikan petunjuk.
Firman Allah SWT.
Artinya :    ”Dan Kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memeri petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami”. (Qs. As Sajdah : 24)
5.      Memperoleh janji berupa balasan pahala yang tidak terbatas.
Firman Allah SWT.
Artinya :    ”...sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas”. (QS. Az Zumar : 10)
6.      Semakin membuat orang dekat kepada Allah, sebab dapat menerima ketentuan Allah dengan ikhlas.
Firman Allah SWT.
Artinya :    ”...akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar. Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabarnmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap apa yang mereka tipudayakan.” (QS. An Nah : 126-127)

Selain manfaat di atas masih banyak lagi manfaat sabar antara lain:
·         Dapat menjadikan manusia memiliki mental yang kuat
·         Dapat menjadikan manusia memiliki keyakinan yang kokoh dan mendorong untuk memiliki semangat kerja
·         Dapat menjadikan manusia dikasihi Allah. Karena Allah saya kepada orang-orang yang sabar
·         Dapat menjadikan manusia tidak berputus asa

Dapat menjadikan manusia hidupnya sukses mencapai keberhasilan.



= Baca Juga =



No comments

Theme images by mattjeacock. Powered by Blogger.